Senin, 01 November 2010

NONTON (cerpen ke-3)

Lanjutan "Dunia Kerja Lya"

Ly...plg kntor jam brp?jd y qt nontn sore ni..aq tggu dsna.

Sekilas kubaca SMS dari Teh Cit. Kemarin malam kita memang sempat merencanakan untuk nonton bareng. Selagi ada film baru dibioskop.
"Ly, kapan-kapan kita nonton bareng yuk!" ajak Teh Cit "mumpung ada film action baru tuh di bioskop..".
Aku dan Teh Cit memang punya tipe film yang sama, action!.

"Ayo ajah, kapan?"
"Hmmm...gimana kalo besok?"
"Besok??" aku coba mengingat jadwalku besok dikantor. Setelah yakin dengan jadwal yang tidak begitu padat, akhirnya aku jawab "ayo!!"

ky'a jam 4 Lya br kluar kntor teh,..
kl udh dluar nti ly sms lg.
teh dmn skrg?

Ku balas SMS Teh Cit. Jam diruanganku menujukkan pukul setengah empat sore. Cepat-cepat kuselesaikan pekerjaanku agar ku bisa keluar setengah jam lagi atau mungkin lebih awal lebih baik. Hari ini pekerjaanku memang sedikit nyantai. Jadi aku bisa pulang lebih awal. Biasanya aku pulang pukul lima sore. Apalagi kalau klien sedang penuh, pekerjaanku menumpuk sehingga pukul enam sore aku baru bisa pulang.
tit..tit..tit..
Hand phoneku berbunyi. SMS dari Teh Cit.

aq dh kluar kntor, skrg lg djln...tp aq mo mmpr k toko bk dl bntr...

Ku balas singkat, ok! 

            ###

Cuaca diluar sedikit mendung. Semoga hujan turun setelah aku sampai di bioskop. Ku percepat langkahku menuju jalan yang dilewati angkot menuju bioskop. Kulihat jam ditangan kiriku. Pukul empat lewat lima belas menit. Kuambil hape dari dalam tas agar aku bisa mengabari Teh Cit.

lya lg nggu angkot neh...
tunggu bentar yah..
Setelah aku yakin dengan sms yang akan kukirim, baru aku pijit tombol send. Tiba-tiba hujan turun. Langsung kumasukkan hape kembali kedalam tas agar tak kena air hujan. Aku melihat sekitar, mencoba mencari tempat agar aku bisa berteduh sebentar menunggu hujan reda. Orang-orang yang sedang berjalan ditrotoar pun langsung bubar mencari tempat berteduh sama sepertiku. Untungnya tak jauh dari tempat kuberdiri, ada sebuah halte bis. Cepat-cepat aku berlari menuju halte itu.

Hujan turun sangat deras. Setiap angkot menuju bioskop yang lewat tak aku hiraukan. Karena aku tak mau baju dan tasku basah oleh hujan sederas itu. Semakin lama orang yang berteduh dihalte semakin banayak, aku harus berdesak-desakan dengan orang-orang yang sama berlindung dari basahnya air hujan.

kamu dmn?
Tiba-tiba Teh Cit SMS.
maaf teh, ly brtduh dl...hjan deras bgt.

Sekitar sepuluh menit hujan itu turun deras. Sekarang hujan mulai reda walaupun air yang turun dari langit itu belum berhenti sepenuhnya. Orang-orang yang berteduh pun sudah mulai sedikit bubar kembali melanjutkan perjalanan ketujuan masing-masing. Angkot yang kutunggu datang. Aku segera bersiap untuk naik, tapi sayangnya hampir semua yang berteduh dihalte itu menunggu angkot yang sama denganku sehingga ketika angkot yang ku tunggu itu datang, langsung terisi penuh oleh penumpang. Jadi aku pun harus mau menunggu angkot yang selanjutnya lewat.
"Lya kan???"
Tiba-tiba ada suara kekar seorang lelaki yang mengagetkanku dari samping. Aku cepat menoleh kearah suara itu. Ya Allah....aku menyebut nama Tuhan dalam hati. Aku benar-benar kaget melihat lelaki yang tadi menyebut namaku itu. Lelaki yang sempat aku lamunkan karena senyum manisnya itu.
Kang a..a...anta???"
Lelaki itu pun tersenyum ketika kusebut namanya, walaupun dengan sedikit terbata karena kaget.
"Sudah lama nunggu disni?"
"Ah...em...lumayan, menunggu ujan reda"
"Hujannya gede banget yah tadi..."
":He em" kujawab singkat sambil tersenyum kearahnya. Aku benar-benar grogi saat ini.
"Berangkat sekarang yuk!" tiba-tiba Kang Anta mengajakku menghampiri motornya.
"Be...be...rangkat???" aku sangat bingung dengan ucapannya itu. "ke...ke...mana??" ucapku lagi.
Belum juga kagetku hilang melihat sosok itu tiba-tiba ada disampingku, sekarang aku sudah ditambah kaget dengan ajakannya yang aku benar-benar tidak mengerti maksudnya.
"Oh...jadi Citra belum sms yah?"
"Hah???sms apa??"
"Tadi Citra telepon saya nanya saya lagi dimana, katanya dia khawatir dengan Lya...jadi saya diminta jemput kamu disini"
Jemput???Ya ampuuuuuuuuuuun aku benar-benar bingung. Aku gak ngerti kenapa Teh Cit tiba-tiba telepon Kang Anta meminyanya untuk menjemputku disini.
"Kok diem???" tiba-tiba Kang Anta membuyarkan lamunanku.
"Hah...e...enggak...Lya kaget ajah...kok..." belum sempat ku selesaikan ucapanku Kang Anta sudah memotongnya.
"Kenapa saya bisa jemput kamu gituh?"
"Hehe...he em"
"Ya...karena kita kan sama-sama mau nonton"
Whattttt??? kita??? aku benar-benar bingung, ditambah dengan sebutan "kita" itu. Nampaknya wajahkupun sudah tak terlihat kobe lagi karena dari tadi ber ha hu ha hu saja. Ditambah dengan kerudungku yang sudah tersenggol sana-sini saat berdesakan berteduh tadi, menambah mukaku terlihat berantakan sekali.
"Ki...ki...kita???"
"Hahaha...." Kang Anta tertawa kecil melihat mukaku yang benar-benar gak kobe ini. "kamu kenapa Ly? kok kayanya kaget gitu sih?"
"Em...m..m.." aku gak bisa bilang apa-apa.
"Emang Citra gak bilang kalo aku, Dian dan Tyo juga ikut nonton bareng kalian?"
"Hah???e...e...enggak, Teh Cit gak bilang apa-apa"
Aduuuuuuuuuuuuh...kenapa didepan dia bicaraku jadi terbata-bata gagap seperti ini.
"Ya udah...kan sekarang udah dikasih tau neh...yuk kita berangkat, yang lain udan yampe disana dari tadi"
"Em..m..m"
"Daripada kita ketinggalan filemnya lho....kalo udah nyampe sana, Lya bisa tanya sama Citra kalo emang masih bingung, gimana?

Aku pun tersenyum sambil menganggukan kepala pelan. Kang Anta memberikan helm yang dia bawa padaku. Setelah aku memakainya, aku pun naik kemotor, duduk dibelakangnya. Tak lupa aku pegangan kejok belakang motor agar tak jatuh saat motor itu melaju kencang. Hal yang selalu aku lakukan jika aku dibonceng laki-laki.

               ###

Tak sampai sepuluh menit, kami sudah sampai ditempat tujuan. Dari kejauhan aku melihat Teh Cit tersenyum sambil menuju kearah kami. Hmmm....senyuman penuh arti tuh pasti seneng banget melihatku gugup dengan tampang yang gak karuan ini didepan Kang Anta ucapku dalam hati.
"Akhirnya kalian datang juga"
"Ketemu Lya dimana, Nta?" tanya Kang Tyo yang datang menghampiri kami bersama Kang Dian dan Teh Cit
"Di halte depan toko roti yang Citra bilang tadi ditelepon"
"Ly, tadi aku hawatir sama kamu mana diluar hujan deras banget, kebetulan cuman Anta yang belum datang...jadi aku telepon dia minta sekalian jemput kamu dijalan."
"Kok teteh tau Kang Anta harus jemput Lya dimana?"
"Tadi kan kamu sms aku kalo lagi nunggu angkot kesini, aku tau jalur angkot arah kesini yang ngelewatin jalan deket kantor kamu...terus gak lama kamu sms kan ujan tuh...aku yakin kamu masih disana jadi aku bilang Anta jemputnya kesana deh, gitu..."
"Kita makan dulu yuk, laper neh..." ucap Kang Dian.
"Emang kita nonton yang jam berapa neh?" Kang Anta bertanya.
"Jam tujuh....jadi kita bisa makan en solat dulu deh" jawab Kang Tyo
"Yuk kita cari tempat makan..." Kang Dian sudah tak sabar.
Kami pun berjalan mengikuti Kang Dian yang berjalan lebih awal. Aku sengaja berjalan dibelakang. Ku pegang tangan Teh Cit saat yang lain sudah berjalan jauh didepan.
"Teh...kok gak bilang sih kalo kita nontonnya ramean gini?"
"Lho kemaren kan aku bilang nonton bareng"
"Yah....tapi kan Lya kira cuman berdua aja"
"Salah Lya dong gak tanya nonton barengnya siapa ajah...hehe"
"Yey...dasar Teh Cit!"
"Emang kenapa Ly? gak suka?"
"Hmmm...bukannya gak suka, cuman kaget aja jadinya"
"Kaget apa kaget???"
"Lho maksudnya apa?"
"Malu yah dijemput Anta lagi berantakan gitu?"

Hah??? tiba-tiba aku melihat penampilanku sendiri. Berusaha mencari-cari kaca etalase toko agar aku bisa melihat penampilanku saat ini. Teh Cit hanya cengengesan melihat tingkangku itu.
"Emang berantakan banget yah?:" tanyaku panik sambil manyun
"Hehehehee..."
"Ah gak mau tau, pokoknya anterin dulu Lya ke toilet" kuseret lengan Teh Cit dengan paksa.
"Hahahaha...." Teh Cit malah tertawa lebih keras lagi.
"Lho kalian mau kemana?" tiba-tiba Kang Tyo melihat kearah kami.
"Ke toilet bentar yah" Teh Cit menjawab sambil masih cengengesan.

            ###

Untungnya di toilet sepi. Hanya ada dua orang anak remaja yang sedang merapikan rambutnya yang tergerai lurus. Mereka keluar tak lama setelah kami masuk. Jadi aku bisa sangat leluasa merapikan kerudungku yang bentuknya sudah tak karuan itu.
"Udah cantik kok..." Teh Cit meledekku.
"Apa sih Teh..."
"Tadi seneng kan dijemput Anta???"
Aku gak tau kenapa Teh Cit sangat senang meledekku dengan Kang Anta. Sejak pertama kita bertemu di toserba malam itu dan aku pulang dibonceng Kang Anta, Teh Cit sering bertanya "Ly...menurutmu Anta itu orangnya gimana?" atau "Kamu mau gak kalo deket sama Anta?dia orangnya baik lho, sopan lagi" Teh Cit berpromosi. Dan entah kenapa juga aku senang dengan ledekan itu. hehehe...

          ###

Selesai nonton, kami langsung pulang karena waktu pun sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Seperti biasa Teh Cit pulang dibonceng Kang Tyo. Kini giliranku yang bingung. Apalagi kali ini Kang Dian tidak menggunakan motor ninjanya, jadi aku bisa saja dibonceng Kang Dian. Aduuuuuuuuuuuuh....aku bingung ikut yang mana gumamku dalam hati.
"Sekarang Dian gak pake ninja Ly...jadi kamu juga bisa dibonceng Dian..tapi terserah..." Kang Anta memberikan pilihan.
Ucapan Kang Anta itu membuatku tambah bingung.
"Ah....yakin tuh rela...??" Kang Tyo menggoda.
"Kenapa enggak...." kulihat wajah Kang Anta sedikit memerah.
"Hmmm...Lya bareng Kang Dian aja yah...biar sakali ewang..." jujur sebenarnya hatiku menginginkan lain.
"Yah...ada yang kecewa neh..." Kang Dian melirik kearah Kang Anta "makanya jangan pura-pura..."
Kang Anta hanya tersenyum sambil menjulurkan sedikit lidahnya. Aku melihat kearahnya. Entah mengapa aku melihat raut muka yang beda disana. Mungkinkah itu memang suatu tanda kecewa?? atau mungkin perasaanku saja yang geer...ah entahlah.

Dijalan Kang Dian mengajakku ngobrol. Lucu juga orangnya. Suka guyon. Tak seperti yang aku bayangkan sebelumnya, cuek. Padahal kalau dilihat dari gaya dan cara bicaranya yang hanya seperlunya dia memang terlihat cuek dan gak perduli sekitar. Tapi ternyata kalu memang sudah kenal, Kang Dian bisa akrab.
"Gimana Ly, kerjaanya enak?"
"Alhamdulillah kang...enjoy"
"Asyik dong....ada lowongan gak tuh disana?"
"Haha..ah Kang Dian ini bisa aja"
"Hehe...siapa tau aja Ly"
"Jasa konsultan yah....denger-denger mah?"
"Iyah..."
"Konsultan apa neh?"
"Konsultan katering"
"Oh.., eh aku punya temen tuh yang kerja di katering gitu. Katanya sih lagi banyak masalah siapa tau aku bisa kasih saran biar konsultasi ma kamu, ya gak?"
"Wah..boleh-boleh, sekalian promosi juga tuh Kang, he..."
"Iyahlah...asal jangan lupa yah ongkos promosinya..."
"Hahaha"

Tak lama kami pun sampai di kostan.
"Eh Ly, boleh tau nomornya gak...biar nanti temen aku suruh kontak kamu"
"Oke" aku mengambil dompet ditasku. Kukeluarkan kartu namaku. Kartu nama yang diberikan perusahaan bagi tiap konsultannya. 
"Ciieee...pake minta nomor segala tuh.." ledek Kang Tyo yang melihat kami
"Syirik aja lo...urusan kerjaan ini, tenang aja Nta."
"Lho kok aku sih?" Kang Anta berlagak bingung
"Ly...kartu namanya boleh minta lagi gak?"
"Boleh...neh..." aku berikan lagi kartu namaku.
"Nah...ini buat lo, Nta" tiba-tiba Kang Dian memberikan kartu namaku pada Kang Anta
"Ha...hem" Kang Anta nampak salting.

             ###

Sesampainya dikamar, aku langsung merebahkan tubuhku diatas kasur untuk merelekskan sedikit badanku. Setelah merasa sedikit tenang, baru aku mencuci mukaku dengan milk cleanser dan toner, ganti baju, cuci tangan kaki dan kembali keatas kasur.

Tit...tit..tit...
Hapeku berbunyi tanda sms masuk. Langsung kulihat layar hape. Sebuah sms dari nomor tak dikenal, itu tandanya nomor yang belum aku save. Ah...mungkinkah...gumamku dalam hati.



*TO BE CONTINUE cerpen ke-4 "SEMANGKUNG MIE KOCOK"

4 komentar:

  1. wah..bikin penasaran nih..
    ayo nun lanjutin ceritanya!!! hehe

    BalasHapus
  2. makasih mira...
    lanjutannya udh ada kok, tinggal diposting ajah...
    tungguin yah jgn ampe ketinggalan tiap ceritanya...hehe

    BalasHapus
  3. haaaaa.. siapakan si pengirim sms ituuuhh..
    emang gini yah ramenya. di sambung pas lagi yang bikin penasaran. :D

    BalasHapus
  4. nunun,
    aku baru baca. senyum2 sendiri bacanya.
    cara ceritanya sama banget kyak klo nunun lagi curhat...=P

    BalasHapus